In game

Hacker Tawarkan Jasa Hack Google Play Store Lewat Dark Web

Perusahaan keamanan siber Kaspersky menemukan jasa hack Google Play Store yang ditawarkan para penjahat siber di dark web. Jasa hack ini diiklankan sebagai solusi menghindari perlindungan Google yang terkenal kuat.
Penjahat menawarkan layanan untuk meretas target dengan malware dan spyware Android. Mereka menjanjikan kemudahan kepada klien untuk menyusupkan berbagai kode berbahaya ke toko aplikasi tersebut, melansir TechSpot.
Jasa hack Google Play Store dibanderol dengan harga USD25 - USD80 atau setara dengan Rp372 ribu - Rp1,1 juta. Jasa hack ini memungkinkan penjahat dunia maya mengonversi aplikasi yang sebelumnya dipercaya menjadi vektor untuk malware.
Peretas juga menawarkan layanan untuk meningkatkan jumlah unduhan dan meluncurkan kampanye iklan Google untuk membuat aplikasi yang disusupi malware tampak meyakinkan dan tidak menimbulkan curiga bagi calon korban.
Penawaran lain mencakup penjualan malware, termasuk video demonstrasi, bundel, lelang, dan berbagai paket kejahatan dunia maya lain. Penjahat yang mengiklankan jasa menyebut semua ini bisa didapat hanya dengan satu kali pembayaran.
Kaspersky mengungkap bahwa dalam melancarkan aksinya, penjahat menjual layanan obfuscation yang memperumit payload untuk memperkuatnya terhadap keamanan Google. Ada juga paket yang lebih murah dengan mengandalkan APK non-Play Store.
Agar terhindar dari upaya peretasan lewat aplikasi di Google Play Store, perusahaan keamanan siber asal Rusia itu mengimbau agar selalu berhati-hati dengan izin apa yang diberikan ke aplikasi. Selalu waspada juga untuk tidak mengunduh aplikasi yang tidak jelas.
Dikatakan Kaspersky, aplikasi yang paling sering terpengaruh adalah pelacak mata uang kripto, pemindai kode QR, aplikasi kencan, dan aplikasi terkait keuangan. Kaspersky juga meminta pengguna untuk jangan sesekali mengunduh aplikasi dari pihak ketiga.


Kategori