Ini Alasan Mengapa Ulat Bulu Menimbulkan Rasa Gatal pada Tubuh
Menyentuh beberapa jenis ulat bulu bisa menyebabkan munculnya bentol di seluruh tubuh disertai rasa gatal yang hebat.
Efek ini akan mulai terasa sesaat setelah bulu pada ulat menyentuh permukaan kulit.
Ulat bulu terkadang memiliki bentuk yang mungil dan lucu mengundang perhatian orang yang melihatnya hingga tertarik untuk memegangnya.
Terutama pada anak-anak yang belum mengetahui dampaknya. Lalu apa yang menyebabkan ulat bulu memberikan rasa gatal di kulit?
Dilansir dari laman Health Essentials Cleveland Clinic, alasan utama penyebab rasa gatal itu adalah bulu-bulu halus yang berada pada tubuh hewan kecil tersebut.
Pada beberapa spesies ulat, bulu-bulu ini seperti paku yang menancap dan terhubung secara langsung ke kantung racunnya.
Ketika seseorang menyentuhnya, bulu tersebut akan terputus di kulit manusia dan melepaskan sedikit dosis racun yang menyebabkan kemerahan, bengkak, dan rasa gatal.
Mekanisme semacam ini merupakan suatu cara bertahan hidup pada ulat bulu sekaligus menghindari serangan dari hewan yang berukuran lebih besar daripada dirinya.
Seperti dikutip dari DermNet, beberapa ulat bulu bisa mengembangkan rambut halus pada tubuhnya untuk mempertahankan diri dari pemangsa.
Rambut ini secara langsung mengiritasi atau menyebarkan racun. Dalam beberapa kasus, rambut halus itu bisa terbang tertiup angin yang menyebabkan wabah reaksi besar pada manusia.
Meski begitu, penyakit kulit karena ulat bulu tergolong langka, khususnya di Selandia Baru. Umumnya kasus rata-rata di dunia hanya menimbulkan reaksi ringan seperti gatal-gatal dan tidak ada yang sampai dilaporkan pada otoritas kesehatan.
Upaya pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika terkena ulat bulu adalah menyingkirkan bulu halus yang ada di kulit menggunakan pinset.
Jangan menyentuhnya dengan tagan kosong karena dapat membuatnya menyebar. Selotip atau lakban bisa dimanfaatkan untuk mengangkat secara menyeluruh bulu halus yang masih tersisa di kulit.
Reaksi yang muncul dapat dikurangi dengan mengompres menggunakan es. Pengobatan juga dapat dilakukan dengan pereda nyeri oral seperti parasetamol atau anestasi topikal.
© 2019 ITWebIn . All Rights Reserved