Your Lie in April: Cinta di Balik Musik

Card image cap

Dalam dunia anime, genre romance selalu memiliki tempat tersendiri di hati penonton. Cerita dengan genre romance tidak jauh dari akhir yang bahagia, tapi kalian bosen nggak sih sama cerita romance yang happy ending? Sekali-sekali kalian harus nonton kisah romance dengan sad ending. Cerita romance dengan sad ending akan meninggalkan bekas yang membuat kita susah move on dan membuat kita merasa hampa setelah menontonnya, karena di sanalah realita dan emosi bertemu. Sad ending bukan hanya sekadar membuat penonton menangis, tetapi juga memberikan pelajaran tentang kehilangan, pengorbanan, dan arti mencintai dengan sepenuh hati.

Salah satu contoh anime yang terkenal dengan ending tragisnya adalah Your Lie in April (Shigatsu wa Kimi no Uso). Your Lie in April adalah sebuah serial manga, drama romansa Jepang yang ditulis dan diilustrasikan oleh Naoshi Arakawa dan diterbitkan oleh Kodansha yakni majalah Monthly Sh?nen Magazine dari April 2011 hingga Februari 2015. 


Penjelasan Tentang Your Lie in April

Serial ini menceritakan tentang kehidupan seorang anak bernama Kousei Arima yang kehilangan minat dan semangatnya dalam bermain piano usai kepergian ibunya. Saat ibunya meninggal dunia, ia mengalami tekanan mental yang membuatnya kehilangan kemampuan untuk mendengar suara piano. Dalam anime ini juga akan menceritakan kisah seorang gadis pemain biola yang menyimpan rahasia tentang dirinya.

Dua tahun berlalu, Kousei tidak pernah menyentuh pianonya lagi dan beranggapan dunianya sebagai dunia yang monokrom tanpa warna. Dia juga seakan melepas kehidupannya dan hanya berinteraksi dekat dengan kedua sahabatnya, Tsubaki Sawabe dan Ryota Watari. Namun, itu semua berubah saat seorang gadis bernama Kaori Miyazono hadir dalam kehidupan Kousei.

Kaori Miyazano merupakan seorang gadis ceria, periang, dan penuh semangat yang gemar bermain biola, Kaori memiliki gaya bermain musik yang bebas dan ekspresif, berbeda dengan gaya bermain Kousei yang kaku dan tersusun. Setelah Kaori mengikuti suatu kompetisi, ia mengajak Kousei untuk menjadi pengiring pianonya, walau Kousei harus menghadapi trauma yang diderita. Lama-kelamaan, Kaori berhasil menuntun Kousei kembali ke dunia musik dan menunjukkan bahwa memainkan musik adalah sebuah hal yang perlu diresapi menggunakan perasaan dan imajinasi. Kaori menunjukkan pada Kousei bahwa musik dapat dimainkan dengan lebih ekspresif dan inovatif. Kousei pun secara perlahan menemukan makna baru dalam memainkan musik. Seiring berjalannya waktu, Kousei menyadari perasaannya terhadap Kaori, walaupun kelihatannya Kaori menyukai Ryota.

Awalnya pementasan antara Kaori dan Kousei di atas panggung berjalan dengan baik dan lancar, hingga diiakhir pementasan Kaori jatuh pingsan sehingga dilarikan ke rumah sakit. Di situlah rahasia yang Kaori simpan perlahan terungkap, yang awalnya ia mengaku hanya mengalami anemia, ternyata lebih dari itu. Setelah kejadian tersebut, Kaori sempat menjanjikan Kousei untuk berduet, tetapi ternyata ia tetap tidak bisa bahkan kondisinya justru semakin memburuk.

Kousei kemudian bermain duet dengan Nagi Aiza, dengan harapan dapat memotivasi Kaori yang sedang melakukan operasi. Saat sedang tampil pada sebuah kompetisi finalis, Kousei melihat bayangan Kaori yang menemaninya di atas panggung. Saat itu lah terbesit dipikirannya bahwa Ia pun sadar Kaori telah meninggal dunia.

Saat pemakaman Kaori, Kousei menerima sebuah surat dari orang tua Kaori. Surat tersebut berisi tulisan Kaori yang menjelaskan bahwa saat masih kecil, ia terpesona dengan permainan Kousei, terutama setelah menontonnya tampil dalam sebuah konser saat ia berusia lima tahun. Ia juga menuliskan berbagai hal yang ia lakukan untuk menjadi lebih dekat dengan Kousei. Ia berbohong terhadap perasaan yang ia berikan kepada Ryota, agar tidak menyakiti Tsubaki yang menyukai Kousei. Kaori juga sadar kalau ia akan meninggal dan tidak memiliki banyak waktu, karena itu ia memilih untuk menjadi lebih ceria dan berjiwa bebas dalam hidupnya, agar tidak membawa penyesalan.